Daftar Isi:
  • Staphylococcus aureus (S. aureus) merupakan bakteri flora normal yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit dan selaput lendir manusia. Pengembangan tanaman sebagai obat terus dilakukan terutama di negara-negara berkembang. Daun teh afrika (Vernonia amygdalina) diketahui memiliki beberapa kandungan yang diduga bersifat antibakteri yakni alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antibakteri pemberian ekstrak daun teh afrika terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus secara in vitro. Sampel bakteri diperoleh dari isolat pus di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 0,1%; 0,12%; 0,14%; 0,16%; 0,18%; dan 0,2%. Metode penelitian menggunakan dilusi agar dengan empat kali pengulangan pada tiap konsentrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kadar Hambat Minimum (KHM) ekstrak etanol daun teh afrika adalah 0,2%. Analisis data dilakukan dengan uji statistik One-Way ANOVA dan uji kolerasi-regresi. Hasil uji One-Way ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara perubahan konsentrasi ekstrak etanol daun teh afrika terhadap pertumbuhan koloni S.aureus (p<0.05). Uji kolerasi dan regresi menunjukkan adanya hubungan yang erat dan berbanding terbalik serta pengaruh yang signifikan antara konsentrasi ekstrak etanol daun teh afrika dengan pertumbuhan bakteri (Kolerasi, r = -0.894; p<0.05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ekstrak daun teh afrika memiliki efek antimikroba terhadap S.aureus secara in vitro.