Uji Potensi Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle) Sebagai Insektisida Terhadap Nyamukaedes Spdewasa Dengan Metode Elektrik
Daftar Isi:
- Nyamuk Aedes sp merupakan vektor yang dapat menyebarkan berbagai penyakit seperti Dengue Hemorraghic Fever, Yellow Fever, dan Demam Chikungunya. Cara yang dapat dilakukan sebagai tindakan preventif untuk menghindari gigitan nyamuk Aedes sp yang menyebabkan masalah kesehatan diantaranya dengan menggunakan insektisida sintetis atau kimiawi. Penggunaan insektisida sintetis yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan efek yang merugikan terhadap manusia bahkan beresiko menggangu kesehatan manusia, seperti ganguan pernapasan dan pusing. Karena itu perlu dipertimbangkan menggunakan insektisida alami yang ramah lingkungan sebagai ganti insektisida sintetis, salah satunya adalah Dengan Daun Sirih (Piper betle). Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan ekstrak daun sirih (Piper betle) memiliki kemampuan sebagai bahan insektisida alamiah dengan metode elektrik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris (true eksperimental-post test only, control group design) yang bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak daun sirih (Piper betle) sebagai insektisida terhadap nyamuk Aedes sp dewasa. Percobaan dilakukan dengan menggunakan 5 buah kotak. Masing masing sudah dimasukkan alat pembunuh nyamuk eletrik yang sudah di isi kertas matt dengan konsentrasi 50%, 40%, 30%, kontrol positif, dan kontrol negatif .setiap perlakuan diamati pada lima interval waktu yaitu pada jam ke 1, jam ke 2, jam ke 3,jam ke 6 dan jam ke 24 dengan menggunakan 25 ekor nyamuk. Dari hasil dengan SPSS didapatkan bahwa data homogen dan berdistribusi normal, sehingga uji ANOVA dapat dilakukan. Dari hasil anova ditemukan bahwa dari konsentrasi 30%, 40%, 50% dan kontrol positif berbeda signifikan 0,000. Kemudian dilanjutkan dengan uji post hoc adalah signifikan pada kontrol negative pada setiap perlakuan.Konsenrasi 40% dan 50% tidak berbeda signifikan dengan kontrol positif pada jam ke 3 dan ke 6, dengan demikian berarti konsentrasi 40% dan 50% potensinya menyamai kontrol positif (D-aletrin) kemudian dilanjutkan dengan uji korelasi pearson didapatkan nilai signifikansi 0,000 dengan koefisien korelasi konsentrasi ekstrak 0,458 sedangkan waktu 0,510. Selanjutnya dilanjutkan dengan uji regresi linier. Dari analisis diperoleh hasil R (koefisien determinasi) sebesar 0,470. Artinya bahwa 47% variabel jumlah nyamuk yang mati dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu konsentrasi ekstrak daun sirih dan waktu pengamatan, sedangkan sisanya 53% variabel jumlah nyamuk yang mati dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara konsentrasi ekstrak daun sirih dengan jumlah kematian nyamuk dengan arah positif dan kekuatan hubungan sedang