Hubungan Antara Faktor Risiko Kardiovaskular dengan Nilai Ankle Brachial Index Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Daftar Isi:
- Penyakit arteri perifer (PAP) merupakan komplikasi makrovaskular yang penting pada pasien diabetes melitus tipe 2 (DM tipe 2). Pasien DM sering mendapatkan faktor risiko tambahan kardiovaskular seperti umur yang tua, durasi menderita DM yang lama, obesitas, hipertensi, peningkatan kadar LDL dan merokok yang dapat mempercepat proses atherosklerosis. Ankle Brachial Index (ABI) merupakan metode untuk mendiagnosa tingkatan iskemik pada kaki (PAP) yaitu dengan mengukur rasio tekanan darah sistolik pergelangan kaki dan lengan atas. Nilai ABI yang rendah (<0,9) dianggap sebagai prediktor risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko kardiovaskular dengan nilai ABI pada penderita DM tipe 2. Desain penelitian observasional dengan pengamatan data secara potong lintang dilakukan terhadap 72 pasien di Poliklinik Endokrin RSUD Dr. Saiful Anwar Malang selama periode bulan Agustus-September 2015. Pengukuran variabel dilakukan dengan rekam medis, anamnesis, dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan tekanan darah tangan dan kaki untuk mengukur ABI. Hasil analisis korelasi Pearson dan Spearman menunjukkan nilai ABI berhubungan negatif dengan umur (r = -0,291, p = 0,013) dan tekanan darah sistolik (r = -0,262, p = 0,026) tetapi tidak berkorelasi dengan lama pasien menderita DM, IMT, tekanan darah diastolik dan kadar LDL. Hasil uji independent t test menunjukan rerata nilai ABI pada perokok (0,9586) lebih rendah daripada bukan perokok (0,9622) namun hasil ini tidak bermakna secara statistik (p = 0,900). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan, ABI berhubungan negatif dengan umur dan tekanan darah sistolik tetapi tidak berhubungan dengan faktor risiko kardiovaskular lain. Terdapat perbedaan rerata ABI antara bukan perokok dan perokok namun tidak bermakna secara statistik.