Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Beluntas (Pluchea Indica Less) Terhadap Bakteri Streptococcus Mutans Secara In Vitro
Daftar Isi:
- Karies merupakan suatu penyakit pada jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dan sementum yang disebabkan aktivitas mikroorganisme yang ada dalam suatu karbohidrat yang diragikan. Beberapa mikroorganisme yang dapat menyebabkan lesi karies telah ditemukan, salah satunya yang paling dominan adalah Streptococcus mutans. Untuk mengatasi bakteri tersebut banyak digunakan antibakteri, termasuk antibakteri berbahan herbal. Salah satu bahan herbal yang mengandung antibakteri dan mudah ditemukan di Indonesia adalah daun beluntas. Beberapa kandungan zat aktif daun beluntas yang dapat menghambat bakteri adalah alkaloid, fenol, tanin, minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa daun beluntas memiliki daya antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik in vitro yang dilakukan terhadap Streptococcus mutans menggunakan difusi sumuran. Konsentrasi ekstrak etanol daun beluntas yang digunakan adalah 11 %, 10 %, 9 %, 8 %, dan 7 %, kontrol negatif menggunakan aquadest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi 7 % sudah mampu menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 10,19 mm. Analisis data menggunakan uji normalitas menunjukkan bahwa data semua konsentrasi terdistribusi normal (> 0,05). Uji homogenitas nilai signifikansi 0,072 (p>0,05) yang menunjukkan bahwa data konsentrasi terdistribusi normal. Uji One Way ANOVA nilai signifikansi 0,00 (p<0,05) yang menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara seluruh konsentrasi. Uji LSD (Least Significant Difference) Metode ini menjadikan nilai LSD sebagai acuan dalam menentukan apakah rata-rata dua perlakuan berbeda secara statistik atau tidak dan menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antar setiap konsentrasi (p<0,05).