Daftar Isi:
  • Diantara beberapa jalur patogenesis kerusakan hepar, salah satu mekanismenya adalah paparan zat hepatotoksik. Karbon tetraklorida (CCl4) umum dipakai sebagai penginduksi kerusakan hati sehingga sering digunakan dalam pengujian aktivitas hepatoprotektor suatu zat. . Kerusakan hepar yang parah ditandai dengan peningkatan bilirubin total dan penurunan albumin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek Kombinasi Curcuma xanthorrhiza dan Nigella sativa terhadap kadar bilirubin total dan albumin pada tikus yang diinduksi CCl4. Penelitian ini menggunakan desain Post Test only, dimana 25 ekor tikus galur Wistar jantan yang dibagi dalam 5 kelompok dan diberi perlakuan CCl4 selama 8 minggu Kelompok 1-5 secara berurutan merupakan kelompok tanpa induksi CCl4, kelompok induksi CCl4 dosis 0,4 mg/kgBB tikus secara intraperitonial, Silimarin dosis 37,8 mg/kgBB/hari, L-ornitin l-aspartat dosis 810 mg/kgBB/hari, dan Jamu Kombinasi Curcuma xanthorrhiza dan Nigella sativa dosis 0,315 mg/kgBB/hariPada hasil bilirubin, nilai bilirubin total jamu kombinasi lebih rendah dibandingkan kelompok induksi CCl4. Jamu kombinasi (p=1,00) dan LOLA (p=0,989) menurunkan bilirubin total namun belum bermakna .Pada parameter albumin, silimarin (p=0,999) dan Jamu Kombinasi Curcuma xanthorrhiza dan Nigella sativa (p=0,163) mampu menaikkan kadar albumin tetapi tidak bermakna (p>0,05). Sebaliknya, L-ornitin l-aspartat menurunkan kadar albumin tetapi tidak bermakna (p=0,693). Dapat disimpulkan bahwa, jamu kombinasi Curcuma xanthorrhiza dan Nigella sativa dapat menormalkan kadar albumin dan bilirubin total. Dalam penelitian ini juga diperoleh, LOLA tidak memperbaiki kadar albumin bahkan jauh menurunkan kadar albumin.