Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Sebagai Antibakteri Terhadap Salmonella Typhi Secara In Vitro
Daftar Isi:
- Salmonella Typhi Merupakan Bakteri Penyebab Terjadinya Demam Tifoid Atau Thypus Abdominalis. Indonesia Merupakan Salah Satu Dari Lima Negara Asia Yang Dianggap Endemik Demam Tifoid. Beberapa Pemberian Antibakteri Telah Membuat Bakteri Menjadi Kebal Dan Tidak Efektif Lagi Dalam Membunuh Bakteri. Hal Tersebut Dikarenakan Bakteri Terus Berkembang Dan Melawan Obat Antimikroba Sehingga Dapat Tetap Bertahan Hidup Dalam Tubuh Manusia. Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Diketahui Mengandung Senyawa Kimia Antara Lain Saponin, Flavonoid, Dan Tanin Yang Memiliki Efek Antibakteri. Dalam Penelitian Ini, Ditentukan Kadar Hambat Minimum (Khm) Dengan Menggunakan Metode Dilusi Agar. Konsentrasi Ekstrak Yang Digunakan, Yaitu 9,2%, 9,4%, 9,6%, 9,8%, Dan 10% Dengan Satu Kontrol (0%) Sebagai Perbandingan. Hasil Uji Statistik Non-Parametrik Kruskal-Wallis Didapatkan Nilai P (0,006) < 0,05 Menunjukkan Bahwa Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Memberikan Perbedaan Yang Signifikan Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Salmonella Typhi. Uji Mann-Whitney Didapakan Bahwa Masing-Masing Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Mempunyai Perbedaan Yang Signifikan Dengan Konsetrasi Ekstrak Etanol Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Lainnya Karena Memiliki P-Value < 0,05. Uji Korelasi Spearman Menunjukkan Semakin Meningkat Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Maka Akan Diikuti Dengan Penurunan Jumlah Koloni Bakteri Salmonella Typhi (R= -0,966; P-Value 0,000 < 0,05). Kesimpulan Pada Penelitian Ini Yaitu Ekstrak Etanol Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Efektif Sebagai Antibakteri Terhadap Salmonella Typhi, Dengan Khm Terletak Pada Konsentrasi Ektrak 9,8%.Salmonella Typhi Merupakan Bakteri Penyebab Terjadinya Demam Tifoid Atau Thypus Abdominalis. Indonesia Merupakan Salah Satu Dari Lima Negara Asia Yang Dianggap Endemik Demam Tifoid. Beberapa Pemberian Antibakteri Telah Membuat Bakteri Menjadi Kebal Dan Tidak Efektif Lagi Dalam Membunuh Bakteri. Hal Tersebut Dikarenakan Bakteri Terus Berkembang Dan Melawan Obat Antimikroba Sehingga Dapat Tetap Bertahan Hidup Dalam Tubuh Manusia. Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Diketahui Mengandung Senyawa Kimia Antara Lain Saponin, Flavonoid, Dan Tanin Yang Memiliki Efek Antibakteri. Dalam Penelitian Ini, Ditentukan Kadar Hambat Minimum (Khm) Dengan Menggunakan Metode Dilusi Agar. Konsentrasi Ekstrak Yang Digunakan, Yaitu 9,2%, 9,4%, 9,6%, 9,8%, Dan 10% Dengan Satu Kontrol (0%) Sebagai Perbandingan. Hasil Uji Statistik Non-Parametrik Kruskal-Wallis Didapatkan Nilai P (0,006) < 0,05 Menunjukkan Bahwa Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Memberikan Perbedaan Yang Signifikan Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Salmonella Typhi. Uji Mann-Whitney Didapakan Bahwa Masing-Masing Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Mempunyai Perbedaan Yang Signifikan Dengan Konsetrasi Ekstrak Etanol Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Lainnya Karena Memiliki P-Value < 0,05. Uji Korelasi Spearman Menunjukkan Semakin Meningkat Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Maka Akan Diikuti Dengan Penurunan Jumlah Koloni Bakteri Salmonella Typhi (R= -0,966; P-Value 0,000 < 0,05). Kesimpulan Pada Penelitian Ini Yaitu Ekstrak Etanol Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Efektif Sebagai Antibakteri Terhadap Salmonella Typhi, Dengan Khm Terletak Pada Konsentrasi Ektrak 9,8%.