Daftar Isi:
  • Antosianin merupakan senyawa organik dari keluarga flavonoid yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Namun konsumsi antioksidan berlebih diduga dapat berbahaya bagi tubuh. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah konsumsi antosianin oral dosis tinggi yang dipapar secara akut dapat memberi pengaruh terhadap histopatologi ginjal tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in vivo pada hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar yang dilakukan di Laboratorium Fisiologi FKUB. Antosianin yang digunakan berasal dari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) kultivar Gunung Kawi yang diekstraksi di Laboratorium Kimia FMIPA ITB. Dosis yang digunakan adalah 2000mg/kgBB diberikan secara oral dengan sonde. Parameter yang diamati adalah kerusakan tubulus proksimal ginjal. Hasil analisa statistik menunjukkan angka p>0,05 berarti bahwa tidak ada berbedaan bermakna antara pemberian antosianin dengan derajat kerusakan tubulus proksimal ginjal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah antosianin dengan dosis 2000mg/kgBB yang diekstrak dari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) varietas ungu kultivar Gunung Kawi yang dipapar secara akut tidak berpengaruh terhadap histopatologi ginjal tikus.