Pengaruh Pemberian Ekstrak Kasar Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia L.) Terhadap Daya Hambat Bakteri Aeromonas Hydrophila Secara In Vitro
Main Author: | Agustian, Patrick Mahargyo Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12573/ |
Daftar Isi:
- Dampak dari penggunaan antibakteri sintetis banyak menimbulkan masalah baru pada budidaya seperti resistensi bakteri, retensi bahan toksik dan bersifat residu bagi tubuh konsumen. Oleh sebab itu, dibutuhkan adanya antibakteri alternatif yang dapat digunakan untuk menghambat atau membunuh bakteri, salah satunya adalah dengan penggunaan buah mengkudu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kasar buah mengkudu (M. citrifolia L.) terhadap daya hambat bakteri A. hydrophilla secara In Vitro. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 2 kontrol. Perlakuan A (15%), perlakuan B (30%), perlakuan C (45%), perlakuan D (60%), perlakuan E (75%), kontrol positif (ekstrak 100%) dan kontrol negatif (pelarut DMSO 10%). Hasil penelitian menunjukkan rata – rata diameter zona bening tertinggi terdapat pada perlakuan E (75%) dengan nilai zona bening rata-rata 9,47 mm dan hasil zona bening terendah yaitu perlakuan A (15%) didapatkan rata-rata 7,38 mm. Penambahan dosis perlakuan ekstrak kasar buah mengkudu (M. citrifolia L.) terhadap zona bening menunjukkan pola linier dengan persamaan y = 0,0318x + 6,8383 dan koefisien R2 = 0,9158. Hubungan antara pemberian ekstrak buah mengkudu (M. citrifolia L.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri A. hydrophila dengan rata – rata zona bening yang dihasilkan menunjukkan respon yang meningkat seiring dengan bertambahnya dosis. Ekstrak kasar buah mengkudu (M. citrifolia L.) terbukti mampu menghambat bakteri A. hydrophila. Ekstrak kasar buah mengkudu (M. citrifolia L.) dapat menghambat aktivitas bakteri A. hydrophila dengan dosis terbaik 75%, namun harus dilakukan uji in vivo terlebih dahulu untuk membuktikan keefektifan bahan tersebut pada organisme budidaya