Uji Toksisitas Subkronis Antosianin Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.) Varietas Ungu Kultivar Gunung Kawi Terhadap Berat Organ Pada Rattus Norvegicus Strain Wistar Yang Dipapar Dengan Diet Normal
Daftar Isi:
- Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) mengandung senyawa antosianin yang memiliki berbagai manfaat sebagai antioxidant. Antosianin yang terdapat pada Ipomoea batatas ungu kultivar gunung kawi, telah lama digambarkan dalam system obat tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak antosianin ubi ungu (Ipomoea batatas L.(Lam)) kultivar gunung kawi yang dipapar secara subkronis memiliki efek toksik terhadap berat organ pada Rattus norvegicus strain wistar yang dipapar dengan diet normal. Penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Only Controlled Group Design ini menggunakan 20 ekor tikus wistar jantan dan 20 ekor tikus wistar betina, dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu satu kelompok diberi akuades (kontrol), dan 3 kelompok perlakuan dengan dosis 10, 20, dan 80 mg/tikus lewat sonde lambung 1 kali per hari selama 3 bulan. Pada hari ke-90 dilakukan pembedahan untuk dilakukan pengamatan posisi organ dan penimbangan berat organ untuk semua kelompok. Uji statistik menggunakan One Way Anova, Uji Tuckey. Berdasarkan hasil penelitian uji toksisitas subkronis pemberian ekstrak antosianin (Ipomoea batatas L.) varietas ungu kultivar gunung kawi tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap berat organ pada Rattus norvegicus Strain Wistar yang dipapar dengan diet normal.