Hubungan Kadar Malondialdehid Jaringan (MDA) dengan Derajat Fibrosis Hati pada Tikus yang Dipapar dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)
Daftar Isi:
- Pada beberapa dekade terakhir, insiden penyakit hati kronis semakin meningkat secara signifikan. Jika tidak segera diobati, akan timbul komplikasi yang lebih serius berupa fibrosis hati akibat reaksi inflamasi kronis berulang dari hepatosit. Untuk mencegah pembentukan fibrosis, diagnosis dini harus dilakukan sebelum terjadi kerusakan permanen dari jaringan hati atau sirosis. Di sisi lain, malondialdehid (MDA) merupakan salah satu produk akhir reaksi peroksidasi lipid dan diketahui berperan penting dalam fibrosis hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar malondialdehid jaringan hati dengan derajat fibrosis hati pada tikus yang dipapar dengan karbon tetraklorida. Pada penelitian eksperimental dengan metode Randomized Post Test Only Control Group ini, terdapat empat kelompok perlakuan yang terdiri atas satu kelompok kontrol negatif, satu kelompok untuk fibrosis derajat 1, satu kelompok untuk fibrosis derajat 2, dan satu kelompok untuk fibrosis derajat 3. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dan dinyatakan terdapat perbedaan signifikan (p=0,000) antara rerata kadar malondialdehid jaringan hati dengan semua kelompok perlakuan fibrosis hati. Kemudian, data juga dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman dengan hasil koefisien korelasi r=0,942. Jadi, dapat disimpulkan bahwa peningkatan kadar malondialdehid jaringan berkorelasi kuat dan positif dengan peningkatan derajat fibrosis hati.