Efek Anti bakteri Ekstrak Etanol Daun Turi Merah (Sesbaniagrandiflora L. Pers) Terhadap Staphylococcus aureus Isolat 100-SV Secara In Vitro
Daftar Isi:
- Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif yang merupakan flora normal pada tubuh manusia, namun dapat berkembang biak tidak terkendali sehingga menjadi patogen. Saat ini, infeksi Staphylococccus aureus telah berkembang menjadi masalah kesehatan yang serius pada neonatus, bayi, anak, dan dewasa. Staphylococcus aureus juga menyebabkan infeksi luka episiotomi saat persalinan dan infeksi luka bekas operasi. Terapi antibakteri yang tersedia saat ini memiliki resistensi yang cukup tinggi dan efek samping terapi. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan antibakteri alternatif. Antibakteri alternatif tersebut adalah daun turi merah (Sesbania grandiflora L. Pers) yang memiliki kandungan zat aktif seperti flavonoid, saponin, dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa ekstrak etanol daun turi merah mempunyai efek antibakteri terhadap Staphylococcus aureus secara in vitro. Penelitian ini menggunakan desain eskperimental laboratorium dengan metode dilusi agar untuk menentukan Kadar Hambat Minimum (KHM). Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 0%, 10%, 11%, 12%, 13%, dan 14% dengan empat kali pengulangan. Kadar Hambat Minimum (KHM) dari penelitian ini adalah 14%. Hasil statistik Kruskal Wallis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada perubahan konsentrasi ekstrak terhadap pertumbuhan koloni Staphylococcus aureus (p=0,000) dan terdapat hubungan yang erat antara konsentrasi ekstrak dengan pertumbuhan koloni (R= -0,994). Uji korelasi menunjukkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol daun turi merah, maka semakin rendah pertumbuhan koloni Staphylococcus aureus. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun turi merah mempunyai efek antibakteri terhadap Staphylococcus aureus.