Daftar Isi:
  • Candida albicans merupakan flora normal yang terdapat di vagina. Sebesar 90% penyebab kandidiasis vulvovaginal adalah Candida albicans. Penggunaan obat antijamur yang berasal dari bahan kimia menimbulkan masalah serta efek samping yang serius, resistensi, aturan pemakaian yang menyulitkan dan perlunya pengawasan dokter. Pengobatan yang efektif terus dicari dalam penemuan senyawa antijamur. Salah satunya adalah minyak atsiri, eugenol, saponin, dan flavonoid yang terdapat dalam buah adas (Foeniculum vulgare mill) telah diduga sebagai senyawa antijamur yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivttas ekstrak etanol buah adas (Foeniculum vulgare mill) terhadap pertumbuhan Candida albicans secara in vitro. Sampel diperoleh dari isolat Candida albicans di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Penelitian menggunakan satu isolat dan dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. Kepadatan jamur yang digunakan 1x104 CFU/ml. Metode yang digunakan adalah metode dilusi tabung. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 8%,10%,12%,14%,16%, 18%, dan 0% (Kontrol Candida). Kadar Hambat Minimal yang diperoleh adalah 10% dan Kadar Bunuh Minimal yang diperoleh adalah 18%. Analisis data penelitian menggunakan SPSS for windows ver 13.0. Hasil statistik one-way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada perubahan konsentrasi ekstrak etanol buah adas terhadap jumlah koloni Candida albicans (p<0,05). Uji korelasi regresi menunjukkan adanya hubungan erat antara konsentrasi ekstrak etanol buah adas dengan jumlah koloni jamur Candida albicans (Korelasi, r=-83,7; p<0,05). Maka, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol buah adas (Foeniculum vulgare mill) memiliki efek antijamur terhadap Candida albicans. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk konsentrasi bahan-bahan aktif yang terkandung dalam buah adas yang bersifat antijamur, sehingga dapat diperkirakan dosis yang aman untuk dikonsumsi manusia.