Daftar Isi:
  • Pseudomonas aeruginosa merupakan patogen oportunistik yang membentuk biofilm untuk memperahankan kelangsungan hidupnya. Dengan adanya pembentukan biofilm, maka bakteri ini terlindungi dari sistem pertahanan tubuh dan menyebabkan peningkatan resistensi terhadap antibiotik sehingga sulit untuk diberikan terapi pada penyakit infeksi. Salah satu usaha untuk mencegah pembentukan biofilm pada bakteri ini yaitu dengan penggunaan tanin dan katekin yang dapat ditemukan pada daun teh hijau (Camellia sinensis var assamica). Kedua substansi tersebut memiliki efek antimikroba dan anti inflamasi. Maka dari itu, dilakukan penelitian ini untuk mengetahui efek antimikroba dari ekstrak teh hijau (Camellia sinensis var assamica) dalam menghambat pembentukkan biofilm pada P. aeruginosa. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode dilusi tabung. Pada penelitian ini terdapat 7 perlakuan yaitu konsentrasi 0% (kontrol), 15%, 20%, 25%, 30%, 35% dan 40%. Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini bertujuan untuk melihat Kadar Hambat Biofim Minimal (KHBM) yang ditandai dengan tidak terbentuknya cincin biofilm pada tabung. Hasil pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa cincin biofilm tidak terbentuk pada konsentrasi 40% (kadar hambat minimal). Lalu hasil didokumentasi dan diubah menjadi data kuantitatif untuk diamati intensitas cincin biofilm (Mean Grey Value) pada masing - masing tabung dengan menggunakan Adobe Photoshop CS3. Peningkatan Mean Grey Value menandakan semakin tipis terbentuknya cincin biofilm. Pada konsentrasi 15% sampai dengan konsentrasi 40% terjadi peningkatan rata – rata Mean Gray Value yang berbanding lurus dengan peningkatan konsentrasi ekstrak teh hijau (p<0,05;r=0,762). Kesimpulan dari penelitian ini adalah teh hijau mampu menghambat pembentukan biofilm pada konsentrasi 40%.