Daftar Isi:
  • Genistein merupakan suatu senyawa fitoesterogen yang memiliki efek anti oksidan, proteksi terhadap kardiovaskular, anti kanker, dan anti osteoporosis. Namun pada konsentrasi tinggi, genistein menyebabkan toksisitas yang ditandai dengan apoptosis yang meningkat pada sel embrio. Zebrafish digunakan sebagai hewan coba karena perkembangan embrionya dapat diamati, cepat dan memiliki morfogenesis yang hampir sempurna seperti manusia. Penelitian ini bertujuan mencari pengaruh perbedaan konsentrasi genistein terhadap ekspresi mRNA Cyclin G1. Cyclin G1 digunakan sebagai parameter penelitian ini karena berperan dalam kontrol siklus sel. Semakin tinggi ekspresi mRNA Cyclin G1 maka terjadi perbaikan sel dengan berhentinya siklus sel. Studi eksperimental ini menggunakan post test only control group design terhadap embrio zebrafish. Sampel dipilih dengan teknik simple random sampling dan dibagi menjadi 5 kelompok, yakni kontrol, paparan genistein 0,1 μM, 1 μM, 2,5 μM, dan 5 μM selama 72 hpf. Variabel yang diukur adalah ekspresi mRNA Cyclin G1 dengan menggunakan metode Real Time PCR. Hasil penelitian menunjukan tidak ada perbedaan ekspresi mRNA Cyclin G1 yang signifikan antara kelompok kontrol dengan perlakuan ( Anova p > 0,05). Terdapat peningkatan tren ekspresi mRNA Cyclin G1 hingga 2,5 μM dan penurunan pada konsentrasi 5 μM dibanding kontrol. Kesimpulan penelitian ini adalah perbedaan konsentrasi paparan genistein tidak memberikan pengaruh bermakna secara statistik melalui pengamatan mRNA Cyclin G1 pada konsentrasi 0,1 μM, 1 μM, 2,5 μM, dan 5 μM dibandingkan terhadap kontrol Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh ekspresi mRNA Cyclin G1 pada masing-masing jaringan atau organ tertentu embrio zebrafish.