Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Dysmenorrhea Terhadap Cara Penanganan Dysmenorrhea (Obat-Obatan Dan Bukan Obat-Obatan) Pada Remaja Putri Kelas Vii Di Smpn 1 Gampengrejo

Main Author: Mahdasari, Putri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/125622/
Daftar Isi:
  • Masa Remaja adalah masa dimana remaja mengalami menstruasi. Gangguan yang paling sering dialami oleh remaja putri pada saat menstruasi adalah nyeri menstruasi atau dysmenorrhea.Tindakan penanganan dysmenorrhea saat menstruasi yang dilakukan oleh remaja putri bisa dengan obat obatan maupun bukan obat-obatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi cara penanganan terhadap dysmenorrhea adalah tingkat pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan remaja terhadap dysmenorrhea terhadap penanganan dysmenorrhea(obat-obatan dan bukan obat-obatan) pada remaja putri kelas VII di SMPN 1 Gampengrejo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah remaja putri yang kelas VII di SMPN 1 Gampengrejo yang sudah mengalami menstruasi sebanyak 127 orang. Analisis data dilakukan dengan uji spearman correlation rank. Hasil perhitungan dengan uji spearman correlation rank diperoleh P-Value= 0,000 untuk hubungan antara tingkat pengetahuan remaja tentang dysmenorrhea terhadap cara penanganan dysmenorrhea(obat-obatan) dan P-Value = 0,000 untuk hubungan antara tingkat pengetahuan remaja tentang dysmenorrhea terhadap cara penanganan dysmenorrhea(bukan obat-obatan). P-Value=0,000 berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara tingkat pengetahuan remaja tentang dysmenorrhea terhadap cara penanganan dysmenorrhea (obat-obatan dan bukan obat-obatan). Karena kedua P-Value < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti semakin tinggi tingkat pengetahuan remaja tentang dysmenorrhea maka cara penanganan dysmenorrhea (obat-obatan dan bukan obat-obatan) pada remaja putri kelas VII di SMPN 1 Gampengrejo akan semakin tinggi pula. Diharapkan bagi perawat ataupun institusi pendidiikan mampu memberikan waktu untuk melakukan penyuluhan khusus kepada remaja putri terkait tentang masalah menstruasi khususnya dysmenorrhea.