Hubungan Kepatuhan Diet Rendah Garam Terhadap Pemilihan Garam Dapur Pada Pasien Hipertensi Di Poli Jantung Rumah Sakit Dr.Saiful Anwar Malang
Main Author: | Rahmadewi, Indira |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/125591/ |
Daftar Isi:
- Hipertensi menjadi penyebab 45% kematian karena penyakit jantung dan 51% kematian karena stroke. Joint National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of Hypertension menyebutkan salah satu penatalaksanaan non farmakologi adalah dengan penurunan asupan natrium. Pada umumnya, kebanyakan jenis natrium adalah berupa natrium clorida atau disebut dengan garam Nacl. Banyaknya kasus hipertensi yang ada di masyarakat membuat produsen garam mencoba untuk menciptakan garam rendah natrium yang diberi nama Garam Lososa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan diet rendah dengan pemilihan garam dapur pada pasien hipertensi. Desain penelitian ini adalah observasi dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 192 responden diambil secara purposive sampling diantara seluruh pasien hipertensi yang menjalani rawat jalan di Poli Jantung Rumah Sakit dr.Saiful Anwar Malang. Pengambilan data menggunakan wawancara terstruktur menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji statistik Chi-Square dengan program SPSS 20 for Windows. Berdasarkan data yang didapat, tingkat kepatuhan diet rendah garam pada pasien hipertensi di Poli Jantung Rumah Sakit dr.Saiful Anwar Malang adalah sebesar 55% patuh diet, dan sebanyak 17% responden memilih menggunakan garam Lososa. Hasil penelitian menunjukkan data tidak ada hubungan antara kepatuhan diet rendah garam terhadap pemilihan garam dapur pasien hipertensi, berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.057 (p>0.05). Terdapat hubungan antara jenis kelamin terhadap kepatuhan diet rendah garam. Tidak ada hubungan antara usia dan tekanan darah baik sistol maupun diastol terhadap kepatuhan diet rendah garam. Disarankan untuk tenaga kesehatan dalam memberikan edukasi lebih terperinci agar target kepatuhan terapi pasien dapat tercapai seperti yang diharapkan.