Daftar Isi:
  • Staphylococcus aureus (S. aureus) adalah bakteri flora normal pada kulit dan hidung tetapi bisa menjadi bakteri patogen pada manusia. Salahsatu infeksi yang disebabkan oleh S. aureus adalah mastitis. Selain itu, banyak obat beta laktam mengalami resisten terhadap S. aureus. Pada penelitian sebelumnya ekstrak daun jeruk purut mampu menghambat bakteri Streptococcus mutans (S. mutans) dan ekstrak kulit jeruk purut efektif sebagai antifungi terhadap pertumbuhan koloni jamur Candida albicans Isolat 1014. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk membuktikan efek antibakteri ekstrak kulit jeruk purut terhadap pertumbuhan S. aureus secara in vitro dengan menggunakan metode agar difusi disk. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak kulit jeruk purut pada konsentrasi 25% sudah mampu menghambat pertumbuhan S. aureus dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 11 mm dan hasil uji statistik Anova dilanjutkan dengan uji Post Hock Tukey serta uji lanjut Homogenous Subsets dan uji korelasi-regresi menunjukkan ekstrak kulit jeruk purut mempunyai efek antibakteri terhadap pertumbuhan S. aureus secara in vitro pada konsentrasi 25% (p < 0,05; r 0,990 dan R2 98%).