Pengaruh Ekstrak Hydrocotyle sibthorpioides Lam. terhadap Kadar ALT, AST, ALP, dan Bilirubin pada Tikus Wistar Jantan yang Diinduksi Obat Anti Tuberkulosis (Ekstraksi Dilakukan dengan Pelarut Ethanol
Daftar Isi:
- Isoniazid, rifampin dan pirazinamid tergolong obat penginduksi Drug Induced Liver Injury (DILI) karena dapat menyebabkan efek samping hepatotoksik dengan tanda-tanda seperti peningkatan ALT, AST, ALP, dan bilirubin. Asiatikosida dalam semanggi gunung (Hydrocotyle sibthorpioides Lam) dapat berperan sebagai hepatoprotektor karena bersifat antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak semanggi gunung yang mengandung asiatikosida dosis 5, 10, dan 20 mg/kgBB/hari terhadap kadar AST, ALT, ALP, dan bilirubin. Studi eksperimental ini menggunakan post test only control group design terhadap 25 tikus wistar jantan. Sampel dipilih dengan cara simple random sampling untuk dibagi lima kelompok, yaitu: grup I = plasebo, grup II = kontrol negatif, grup III = dosis 5 mg/kgBB/hari, grup IV = dosis 10 mg/kgBB/hari, dan grup V = dosis 20 mg/kgBB/hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara pemberian ekstrak dosis 5, 10, dan 20 mg/kgBB dengan penurunan kadar ALT, AST, bilirubin total, bilirubin direk, dan bilirubin indirek (p > 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah asiatikosida dosis 5, 10, dan 20 mg/kgBB pada ekstrak semanggi gunung tidak dapat memberikan pengaruh berupa penurunan kadar ALT, AST, bilirubin total, bilirubin direk, dan bilirubin indirek.