Perbandingan Daya Hambat Ekstrak Lengkuas (Alpinia galanga) dan Gel Lengkuas (Alpinia galanga) Terhadap Staphylococcus aureus Secara In-vitro
Daftar Isi:
- Bisul adalah infeksi pada kulit yang disebabkan oleh S. aureus dan menyebabkan terbentuknya abses. Ekstrak etanol 70% rimpang lengkuas yang mengandung senyawa aktif flavonoid dan senyawa lainnya telah terbukti sebagai antibakteri. Bentuk sediaan gel memiliki keunggulan mudah merata dan meningkatkan penetrasi zat aktif kedalam kulit sehingga lebih dipilih dari pada penggunaan ekstrak secara langsung. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas daya hambat antara ekstrak lengkuas dengan gel ekstrak lengkuas terhadap S. aureus. S. aureus berasal dari spesimen pus. Sediaan gel dan ekstrak dibuat pada konsentrasi 0%, 10%. 15%, dan 20%. Uji daya hambat bakteri menggunakan metode difusi sumuran. Hasil penelitian membuktikan bahwa sediaan ekstrak lengkuas dan gel ekstrak lengkuas memiliki daya hambat antbakteri terhadap S. aureus. Kesimpulannya adalah daya hambat gel lengkuas ekuivalen dengan ekstrak lengkuas dalam menghambat S. aureus (p=0,322) pada uji Independent t-test (p≥0,05), terdapat hubungan yang kuat antara konsentrasi gel ekstrak dan ekstrak terhadap peningkatan daya hambat, konsentrasi gel yang memiliki daya hambat setara amoxiclav 30μg adalah 27,98%, diperoleh hasil evaluasi gel lengkuas beraroma lengkuas, sedikit cair, pH sesuai dengan pH kulit, daya sebar 5-6 cm, dan daya lekat 6-8 detik.