Daftar Isi:
  • Carpal Tunnel Syndrome merupakan neuropati yang terjadi akibat terjepitnya saraf medianus di terowongan karpal sehingga memunculkan sekumpulan gejala yang bervariasi. Kompresi saraf medianus di tingkat pergelangan tangan tesebut akan menyebabkan penurunan fungsi saraf di tingkat tersebut yang bisa dideteksi dengan elektroneuromiografi. Beberapa parameter kecepatan hantar saraf yang bisa dideteksi adalah amplitudo sensoris, amplitudo motoris, latensi distal sensorik saraf medianus (MSDL), latensi distal motorik saraf medianus (MMDL), dan Ring Difference median-ulna pada jari IV (Ring Diff). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan parameter hasil pemeriksaan elektroneuromiografi yang bermakna antara kelompok CTS dengan gejala klinis ringan-sedang dan kelompok dengan gejala klinis berat. Rancangan penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan pendekatan desain potong lintang dari data rekam medis pasien sebanyak 61 sampel. Kelompok I dengan gejala klinis ringan-sedang sebanyak 37 sampel. Kelompok II dengan gejala klinis berat sebanyak 24 sampel. Variabel yang diukur adalah MSDL, MMDL, dan Ring Diff. Analisis menggunakan Uji Chi-square dan Uji Fisher menunjukkan tidak ada perbedaan usia dan jenis kelamin yang signifikan antar kedua kelompok (p>0.05). Analisis menggunakan Uji Mann-Whitney menunjukkan terdapat perbedaan nilai amplitudo sensoris, MSDL, dan Ring Diff yang signifikan antar kedua kelompok (p=0.005, p=0.020, dan p=0.031). Tidak didapatkan perbedaan nilai amplitudo motoris dan MMDL yang bermakna antar kedua kelompok (p=0.384 dan p=0.196). Pemeriksaan ENMG dan gejala klinis adalah parameter independen yang tidak dapat saling menggantikan, namun dapat saling melengkapi dalam menegakkan diagnosis CTS yang lebih akurat.