Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Seledri (Apium Graveolens L.) Terhadap Staphylococcus Epidermidis Secara In Vitro Dengan Metode Difusi Sumuran
Daftar Isi:
- Staphylococcus epidermidis merupakan salah satu bakteri penyebab infeksi nosokomial. Penyakit infeksi ini dapat diobati dengan pemberian antimikroba. Namun saat ini banyak dikembangkan antimikroba alternatif untuk memenuhi kebutuhan dalam mengobati penyakit yang disebabkan oleh Staphylococcus epidermidis. Salah satu alternatif pengobatan adalah dengan memanfaatkan bahan aktif atimikroba dalam tanaman, seperti daun seledri yang mengandung tanin, saponin dan falvonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antimikroba ekstrak etanol daun seledri terhadap Staphylococcus epidermidis secara in vitro. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorium melalui metode sumuran untuk menentukan zona inihibisi yang terbentuk si sekitar lubang sumuran. Ekstrak daun seldri di buat dengan ekstraksi maserasi menggunakan etanol 96%. Konsentrasi ekstrak yang dipakai yaitu 60%,70%, 80%, 90% dan 100% dengan empat kali pengulangan. Berdasarkan hasil penelitian, zona inhibisi terbentuk pada konsetrasi-konsentrasi yang digunakan tersebut. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada perubahan konsentrasi ekstrak etanol daun seledri terdapat diameter zona inhibisi yang terbentuk di sekitar lubang sumuran dan semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol daun seledri yang digunakan maka semakin besar diameter zona inhibisi dan sebaliknya. Diameter zona inhibisi yang terbentuk pada konsentrasi 60%, 70% 80%, 90% dan 100% brturut turut adalah 9.6 mm, 9.9 mm, 11.5 mm, 11.6 mm dan12.2 mm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun seledri mempunyai efek antimikroba terhadap Staphylococcus epidermidis