Efek Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) sebagai Antimikroba terhadap Bakteri Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
Daftar Isi:
- Bakteri Staphylococcus aureus merupakan bakteri patogen terhadap manusia. Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotik golongan betalaktam disebut Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Infeksi akibat MRSA menjadi salah satu penyakit pandemi infeksi nosokomial selama 44 tahun terakhir tetapi sampai sekarang ini belum ada terapi infeksi MRSA yang aman untuk digunakan sebagai antibiotik. Alternatif pengobatan MRSA perlu terus menerus dicari salah satunya adalah dengan penggunaan tanaman herbal. Tanaman herbal yang dapat dengan mudah dicari di Indonesia dan memiliki kemampuan sebagai antimikroba salah satunya adalah tanaman sirsak (Annona muricata L.) Daun tanaman sirsak (Annona muricata L.) telah lama diteliti dan terbukti memiliki berbagai khasiat, salah satunya adalah sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak daun sirsak sebagai antimikroba terhadap bakteri Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Penelitan ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Daun sirsak diekstraksi dengan metode sokhlet yang menggunakan pelarut ethanol 96%. Ekstrak daun sirsak diencerkan pada konsentrasi 0%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, dan 8%. Uji antibakteri dilakukan dengan metode dilusi tabung sehingga mendapatkan KHM (Kadar Hambat Minimal) dan KBM (Kadar Bunuh Minimal). Hasil statistik uji Kruskal-Wallis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada perubahan konsentrasi ekstrak daun sirsak terhadap jumlah koloni MRSA (p<0,05).Uji korelasi menunjukkan terdapat korelasi yang sangat kuat dan saling berlawanan antara kedua variabel (Korelasi,r=-0.967:p<0,05). Kesimpulan pada penelitian ini adalah ekstrak daun sirsak memiliki efek sebagai antimikroba terhadap bakteri MRSA dengan KHM sebesar 6% dan KBM sebesar 8%.