Karakterisasi Dan Uji Stabilitas Fisik Gel Antioksidan Ekstrak Etanol 96 %Temu Giring (Curcuma Heyneana) Dalam Sistem Mikroemulsi
Main Author: | Wulandari, Elina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/125474/ |
Daftar Isi:
- Sediaan gel antioksidan dianjurkan penggunaannya untuk mencegah atau meminimalkan efek sinar UV yang berbahaya terhadap kulit dengan cara menangkal reactive oxygen species (ROS). Rimpang temu giring dapat digunakan sebagai antioksidan dengan kandungan kurkumin dan flavonoid yang dimilikinya. Pada hasil uji identifikasi flavonoid dan kurkumin diperoleh hasil positif berupa perubahan warna cokelat pada uji flavonoid dan uji KLT kurkumin mendapatkan nilai Rf ekstrak yang sama dengan standar uji (Rf = 0.62). Untuk meningkatkan kelarutan zat aktif digunakan sistem mikroemulsi yang dibuat dalam sediaan gel. Mikroemulsi merupakan suatu sistem dispersi yang dikembangkan dari sediaan emulsi yang terdiri dari air, minyak, surfaktan dan kosurfaktan. Gel dibuat dengan menggunakan basis karbomer dan HPMC untuk dapat meningkatkan kestabilan sediaan. Melalui karakterisasi dan uji stabilitas, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sediaan gel berbasis mikroemulsi yang paling efektif sebagai antioksidan. Gel mikroemulsi dibuat dalam bentuk O/W sehingga digunakan tiga perbedaan nilai rasio surfaktan antara tween 80 dan span 80 yaitu 60:40 (gel 1), 70:30 (gel 2) dan 80:20 (gel 3). Karakterisasi terdiri dari uji organoleptik, homogenitas dan daya sebar. Uji stabilitas fisik meliputi stabilitas suhu ruangan, freeze-thaw dan sentrifugasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah gel 2 lebih dipilih, karena memiliki konsistensi lebih kental, daya sebar paling besar, stabil pada suhu kamar dan sentrifugasi tetapi mengalami sineresis pada uji freeze-thaw.