Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Pada diabetes melitus tipe 2 terjadi peningkatan stres oksidatif sehingga menurunkan enzim antioksidan katalase. Tanaman obat jintan hitam yang digunakan pada terapi penyakit ini memiliki aktivitas antidiabetes dan antioksidan. Namun tanaman obat memiliki kelemahan dalam hal absorbsi sehingga perlu dibuat suatu sistem penghantaran salah satunya dengan nanopartikel PLGA. Tujuan: Mengetahui perbandingan efek nanopartikel PLGA ekstrak biji jintan hitam 48 mg/kg BB, ekstrak biji jintan hitam 48 mg/kg BB, glibenklamid 0,45 mg/kg BB, dan diet normal terhadap kadar katalase pankreas tikus model diabetes melitus tipe 2. Metode: Tikus Sprague dawley 24 ekor dibagi ke dalam 4 kelompok perlakuan lalu diberikan terapi per hari secara sonde intragastrik selama 26 hari. Induksi diabetes melitus tipe 2 dilakukan dengan pemberian diet tinggi lemak selama 40 hari dan injeksi tunggal streptozocin (35 mg/kg BB) secara intraperitoneal. Hasil: Terdapat perbedaan kadar katalase yang signifikan secara statistik (p < 0,05) antara nanopartikel PLGA ekstrak biji jintan hitam dengan non-nanopartikel ekstrak biji jintan hitam (p = 0,000), nanopartikel PLGA ekstrak biji jintan hitam dengan glibenklamid (p = 0,005), dan nanopartikel PLGA ekstrak biji jintan hitam dengan diet normal (p = 0,000). Namun, tidak terjadi penurunan kadar glukosa darah menjadi normal. Kesimpulan: Nanopartikel PLGA ekstrak biji jintan hitam memiliki efek antioksidan pada diabetes melitus tipe 2 dan menunjukkan hasil terbaik dalam meningkatkan kadar katalase pankreas. Aktivitas ini dikarenakan adanya kandungan thymoquinone dalam ekstrak.