Daftar Isi:
  • Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi negara hingga perseorangan yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutu, aman, beragam gizi, merata, terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat , untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.Tiga pilar utama ketahanan pangan erat kaitannya dengan status gizi yaitu ketersediaan pangan, akses pangan, dan pemanfaatan pangan. Kasus gizi buruk balita di tengah kondisi ketahanan pangan di Kabupaten Demak sebagai salah satu penghasil beras tertinggi di Jawa Tengah menunjukkan bahwa ketersediaan pangan ditingkat wilayah belum menggambarkan ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara ketersediaan pangan tingkat rumah tangga dengan status gizi balita pada rumah tangga pertanian di Kabupaten Demak. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional dilakukan pada 43 sampel balita usia 0-60 bulan di Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Ketersediaan pangan diperoleh dengan menggunakan formulir modified food account selama 7 hari yang kemudian dihitung dalam bentuk energi (kkal) dan protein (gram). Status gizi balita menggunakan 3 indikator yaitu BB/U, TB/U atau PB/U, dan BB/TB atau BB/PB. Analisis data menggunakan program Nutrisurvey 2007, kemudian dilakukan uji lanjutan dengan SPSS for Windows 17. Berdasarkan uji korelasi Pearson, tidak ditemukan adanya hubungan antara ketersediaan pangan dengan status gizi balita pada rumah tangga pertanian di Kabupaten Demak. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara ketersediaan pangan tingkat rumah tangga dengan status gizi balita pada rumah tangga pertanian di Kabupaten Demak.