Daftar Isi:
  • Indonesia sedang menghadapi masalah gizi ganda yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Hal ini ditunjukkan dengan adanya masalah gizi kurang dan gizi lebih pada wanita usia subur. Asupan lemak memiliki peranan penting pada sistem metabolisme WUS. Pola makan dipengaruhi kebudayaan, seperti suku Madura yang senang mengkonsumsi makanan tinggi lemak. Suku Madura memiliki tingkat kejadian obesitas dan masalah kesehatan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah terdapat hubungan antara asupan lemak dengan status gizi pada wanita usia subur suku Madura di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Desain penelitian cross sectional digunakan untuk mengetahui hubungan asupan lemak dengan status gizi. Responden dipilih dengan cara consecutive sampling di 7 kelurahan yaitu Kelurahan Kedungkandang, Madyopuro, Lesanpuro, Cemorokandang, Buring, Arjowinangun, dan Wonokoyo dengan jumlah 97 responden. Variabel yang diukur adalah asupan lemak dan status gizi dengan cara pengukuran langsung yaitu pengukuran berat badan, tinggi badan dan penimbangan makanan selama 2 hari pada hari kerja dan hari libur. Rata-rata asupan lemak responden 32.37 gram/hari yang termasuk defisit. Sebanyak 64.9% responden mengalami status gizi lebih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara asupan lemak dengan status gizi (p<0.05) namun hubungannya rendah (r=0.208). Kesimpulannya adalah ada hubungan status gizi dengan lemak. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar ada penelitian lebih lanjut yang menambahkan variabel asupan energi, karbohidrat dan protein.