Hubungan Asupan Energi Dan Protein Dengan Status Gizi Pada Wanita Usia Subur (WUS) Suku Madura Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang
Daftar Isi:
- Saat ini Indonesia masih menghadapi masalah gizi ganda (double burden malnutrition), salah satunya masalah gizi kurang dan gizi lebih pada wanita usia subur. Status gizi dan kesehatan ibu pada masa pra-hamil, saat hamil, dan menyusui yang termasuk usia subur (15-49 tahun) merupakan periode yang sangat kritis dan berada dalam windows of opportunity dari siklus kehidupan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional study. Jumlah sampel sebanyak 62 wanita usia subur suku Madura diambil menggunakan teknik purposive sampling di 7 kelurahan yaitu Kedungkandang, Madyopuro, Lesanpuro, Cemorokandang, Arjowinangon, Buring, dan Wonokoyo. Data asupan energi dan protein diperoleh melalui metode weighed food record selama 2 hari. Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk menentukan status gizi diukur dengan menggunakan metode antropometri. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi spearman untuk mengetahui adanya hubungan antara asupan energi dan protein dengan status gizi. Sebagian besar subjek (38,7%) termasuk kategori obesitas. Lebih dari separuh subjek mengalami defisiensi asupan energi (77,4%) dan defisiensi protein (69,4%) dengan rata-rata asupan energi sebesar 1095,15 kkal dan protein sebesar 36,17 gr. Hasil dari uji korelasi Spearman, diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara energi dan protein dengan status gizi (p=0,424; p=0,779). Kesimpulannya adalah tidak ada hubungan antara asupan energi dan protein dengan status gizi. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar adanya penelitian lebih lanjut dengan memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi status gizi seperti pemakaian KB hormonal dan aktifitas fisik.