Daftar Isi:
  • Perkembangan awal motorik halus anak akan menentukan perkembangan motorik halus anak selanjutnya, sehingga seorang anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Hal ini menunjukkan perlu adanya perhatian dan perilaku stimulasi tumbuh kembang yang diberikan dari luar. Tujuan penelitian mengetahui hubungan perilaku stimulasi tumbuh kembang oleh ibu dengan perkembangan motorik halus anak usia 4 - 5 tahun di TK Muslimat XII Pakis - Malang. Penelitian ini dilakukan secara analitik observasional dengan metode pendekatan cross sectional. Populasi 34 ibu dan anak usia 4 – 5 tahun dengan besar sampel 31 responden. Instrumen penelitian adalah berupa kuesioner untuk menilai perilaku stimulasi tumbuh kembang serta lembar DDST yang telah dimodifikasi untuk menilai perkembangan motorik halus anak dan dilakukan tes validitas reliabilitas sebebelum digunakan. Berdasarkan hasil uji statistik korelasi spearman rank diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0.000 dengan tingkat hubungan yang kuat yaitu r = 0.639. Penelitian ini menggunakan α = 0,05 dan dari hasil diatas dapat diketahui bahwa nilai р < α (0.000 < 0.05), maka dapat disimpulkan Ho ditolak dengan nilai positif, jadi terdapat hubungan antara perilaku stimulasi tumbuh kembang oleh ibu dengan perkembangan motorik halus anak usia 4 – 5 tahun. Semakin baik perilaku stimulasi ibu maka semakin baik pula perkembangan motorik halus anak. Dengan hubungan tersebut disarankan pihak keluarga dan pendidikan ikut berperan serta dalam meningkatkan perilaku stimulasi tumbuh kembang pada anak.