Hubungan Keragaman Konsumsi Pangan dengan Asupan Magnesium pada Wanita Usia Subur Suku Madura di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang
Daftar Isi:
- Manusia memerlukan konsumsi pangan yang beragam setiap hari untuk memenuhi kebutuhan gizi. Magnesium merupakan zat gizi yang penting bagi tubuh antara lain berfungsi sebagai kofaktor lebih dari 300 enzim yang terlibat dalam metabolisme komponen makanan dan sintesis pada banyak produk metabolik. Kekurangan magnesium dapat berkontribusi pada penyakit jantung, hipertensi, kanker, gangguan kehamilan, dan pre- menstrual syndrome. Wanita usia subur merupakan salah satu kelompok yang beresiko mengalami kekurangan magnesium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keragaman konsumsi pangan terhadap asupan magnesium pada wanita usia subur di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Rancanga penelitian ini berifat Cross Sectional dengan teknik sampling “Purposive Sampling” pada sampel berjumlah 65 orang. Keragaman konsumsi pangan dan asupan magnesium diperoleh dari metode single 24 hours recall. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Spearman Rank Correlation. Dari hasil uji statistik antara Keragaman konsumsi pangan dan asupan magnesium mempunyai p= 0,002, dan r=0,369 yang berarti ada hubungan yang signifikan. Keragaman konsumsi pangan dengan rata- rata 4 jenis dan asupan magnesium dengan rata- rata 164,32 ± 66,45 mg. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antar variabel namun keeratan hubungannya lemah dan berpola positif yang artinya semakin tinggi skor keragaman konsumsi pangan maka akan semakin tinggi asupan magnesiumnnya.