Hubungan antara Jumlah Asupan Energi dari Makanan Jajanan dengan Status Gizi Wanita Usia Subur (WUS) Suku Madura di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang
Daftar Isi:
- Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan antara konsumsi dan penggunaan zat gizi. Masalah status gizi pada WUS Suku Madura yang memiliki prevalensi obesitas, persentasi massa lemak, dan obesitas sentral yang lebih tinggi daripada Suku Jawa perlu mendapat perhatian. Kecukupan asupan energi per hari yang berkontribusi terhadap status gizi WUS tidak hanya didapatkan dari makanan olahan sendiri, tetapi juga dari makanan jajanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah asupan energi dari makanan jajanan dengan status gizi WUS Suku Madura di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik korelasi dengan desain penelitian studi cross sectional. Total responden sebanyak 57 orang WUS Suku Madura berusia 18-44 tahun yang didapatkan dengan metode purposive sampling. Data karakteristik responden didapatkan dengan wawancara menggunakan kuesioner, data status gizi didapatkan dari hasil perhitungan nilai IMT dengan membandingkan antara BB dan TB kuadrat, dan data asupan energi dari makanan jajanan didapatkan dengan metode multiple estimated food record. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan software Nutrisurvey dan SPSS versi 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai IMT pada responden adalah 25,05 kg/m2 (overweight) dan median asupan energi dari makanan jajanan sebesar 186,75 kkal/hari. Hasil analisis uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan energi dari makanan jajanan dengan status gizi WUS Suku Madura di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang (p = 0,569). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terbukti adanya hubungan antara asupan energi dari makanan jajanan dengan status gizi WUS Suku Madura di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.