Daftar Isi:
  • Wanita usia subur adalah wanita usia produktif berusia 15-49 tahun baik yang berstatus kawin, janda maupun yang belum menikah. Wanita pada usia ini berpotensi untuk mempunyai keturunan. Salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh wanita usia subur adalah tekanan darah tinggi, yang mana salah satu faktor resikonya adalah status gizi lebih atau obesitas. Status gizi pada wanita usia subur dapat dipengaruhi oleh proporsi dari zat gizi makro termasuk lemak pada pola makannya yang dapat mempengaruhi asupan energi dan zat gizi. Sehingga tingkat konsumsi lemak secara tidak langsung dapat mempengaruhi kesehatan wanita usia subur. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menunjukkan rata-rata konsumsi lemak total penduduk Indonesia selalu mengalami peningkatan yakni 58,1 g/hr pada tahun 2002, meningkat menjadi 61,5 g/hr tahun 2007 dan 64,7 g/hr tahun 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat konsumsi lemak terhadap status gizi wanita usia subur yang memiliki tekanan darah tinggi. Desain penelitian observasional analitik menggunakan pendekatan cross-sectional study. Sampel yang digunakan yakni sebanyak 46 orang. Analisis statistik menggunakan uji korelasi Spearman pada taraf signifikansi 0.1. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar status gizi responden dalam kategori obesitas (58.7%). Tingkat konsumsi lemak responden sebagian besar dalam kategori lebih (63%). Hubungan tingkat konsumsi lemak dengan status gizi diperoleh nilai p-value > 0.05. Kesimpulan dari penelitian ini tidak terdapat hubungan antara tingkat konsumsi lemak dengan status gizi pada wanita usia subur yang memiliki tekanan darah tinggi.