Daftar Isi:
  • Diet merupakan salah satu variabel penting dalam suatu penelitian in vivo. Pada dasarnya, diet yang diberikan pada hewan coba ada dua macam yaitu diet normal dan diet perlakuan. Untuk saat ini, salah satu diet standar internasional untuk tikus penelitian adalah diet AIN-93M. Dalam penelitian aterosklerosis, digunakan diet aterogenik untuk menginduksi hewan coba menjadi aterosklerosis. Diet aterogenik ini dapat dimodifikasi dari High Fat Diet AIN-93M dengan penambahan asam kolat dan kolesterol. Salah satu parameter yang dapat menilai kefektifan diet aterogenik adalah kadar trigliserida serum. Tujuan Penelitian ini untuk menganalisa perbedaan kadar trigliserida pada tikus yang diberi diet aterogenik modifikasi AIN-93M dan diet normal AIN-93M. Studi eksperimental dengan menggunakan randomized control group postest design terhadap hewan coba tikus Wistar jantan. Sampel (n=32) dipilih dengan cara simple random sampling untuk dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok tikus yang diberi diet aterogenik modifikasi AIN-93M (n=16) dan kelompok tikus yang diberi diet normal AIN-93M (n=16). Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah kadar trigliserida serum. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kadar trigliserida tikus yang diberi diet aterogenik modifikasi AIN-93M lebih tinggi (58,44 ± 43,17 gram) daripada kadar trigliserida tikus yang diberi diet normal AIN-93M (47,44 ± 27,10 gram), walaupun secara statistik tidak berbeda signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan yang signifikan kadar trigliserida tikus yang diberi diet Aterogenik modifikasi AIN-93M dengan diet normal AIN-93M.