Daftar Isi:
  • Aterosklerosis atau pengerasan arteri merupakan kejadian yang sering diawali dengan kondisi dislipidemia dan obesitas. Obesitas pada umumnya terjadi akibat penumpukan triasil gliserol dalam white adipose tissue (WAT) sebagai akibat kelebihan intake energi. Pembentukan aterosklerosis dapat dipicu melalui pemberian diet aterogenik yang dapat dimodifikasi dari diet standard. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan massa WAT pada tikus Rattus novergicus galur wistar jantan yang diberi diet aterogenik modifikasi standard AIN-93 M dan diet normal standard AIN-93M. Penelitian eksperimental ini menggunakan randomized post test control group design dengan pengambilan sampel menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk membagi sampel menjadi 2 kelompok, yaitu P1 “diet aterogenik” dan P2 “diet normal”. Variabel yang diukur yakni WAT diambil dari bagian omental, perirenal, inguinal dan epididimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata intake pakan dan intake lemak pada P1 lebih tinggi daripada P2 (p=0,006 dan p=0,001). Namun, tidak ada perbedaan pada berat badan tikus akhir. Total massa WAT P1=3,87 gram dan P2= 2,59 gram (p=0,001). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada perbedaan jumlah white adipose tissue (WAT) pada tikus Rattus novergicus galur wistar jantan yang diberi diet aterogenik modifikasi standard AIN-93 M dan diet normal standard AIN-93M.