Daftar Isi:
  • Prevalensi anemia pada wanita usia subur di Indonesia sebesar 26,9%. Zat besi merupakan salah satu mineral mikroelemen yang esensial bagi tubuh, zat ini terutama diperlukan dalam proses hematopoiesis (pembentukan darah) yaitu dalam sintesa hemoglobin. Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013 kebutuhan asupan zat besi untuk wanita usia subur (WUS) berumur 18-49 tahun adalah 26 mg/hari. Wanita usia subur merupakan kelompok usia rentan terhadap anemia gizi besi (Fe) karena beberapa permasalahan yang dialami wanita usia subur seperti mengalami menstruasi setiap bulan, mengalami kehamilan dan kurang asupan zat besi makanan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran umum asupan zat besi pada WUS di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Penelitian ini merupakan study observasional deskriptif dengan pendekatan kuantitatif menggunakan desain penelitian cross-sectional. Subyek penelitian adalah WUS suku Madura di wilayah Kecamatan Kedungkandang Kota Malang dengan sampel sebanyak 40 responden. Data asupan zat besi didapatkan dengan metode penimbangan makanan (Weight Food Record/ WFR), kemudia data diolah menggunakan analisis nutrisurvey. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata asupan zat besi pada WUS hanya 6,19mg/hari termasuk kategori rendah. Kesimpulan penelitian ini adalah asupan zat besi pada seluruh responden kurang dari AKG yaitu <26 mg/hari, dengan data asupan zat besi tidak terdistribusi normal dan median intake (nilai minimum-maksimum) sebesar 5,76 mg/hari (2,48-14,87). Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan uji biokimia untuk mendukung variabel penelitian.