Daftar Isi:
  • Kualitas diagnosa keperawatan yang rendah berdampak pada kualitas keputusan perawat untuk menentukan tindakan keperawatan selanjutnya pada klien. Hal ini disebabkan karena masih banyak pelayanan keperawatan yang masih berbasis paper based dibandingkan dengan pelayanan yang berbasis teknologi atau sistem informasi. Dengan pemanfaatan teknologi atau sistem informasi pengolahan data menjadi lebih efisien, efektif, dan mengurangi kesalahan pemberian pelayanan khususnya penentuan diagnosa keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi sistem informasi manajemen (SIM) asuhan keperawatan berbasis teknologi informasi terhadap kualitas penyusunan diagnosa keperawatan di ruang anak 7B Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan software Electronic documentation and learning NNN-Nursing information center Brawijaya University (EdclinNic-BU). Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimental dengan pendekatan pretest-posttest. Sampel berupa 48 dokumentasi diagnosa keperawatan dari 16 responden dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Kualitas penyusunan diagnosa keperawatan dinilai dengan lembar observasi modifikasi dari Quality of Diagnoses, Interventions, and Outcomes (Q-DIO) oleh Muller-Staub (2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum aplikasi SIM sebagian besar (63%) berkualitas cukup, dan setelah aplikasi SIM hampir seluruhnya (88%) berkualitas baik. Berdasarkan hasil Wilcoxon Signed Ranks Test, di dapat p value = 0,000 dimana kurang dari taraf signifikansi (p value < 0,05) sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh aplikasi SIM asuhan keperawatan berbasis teknologi informasi terhadap kualitas penyusunan diagnosa keperawatan di ruang anak 7B Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Saran dari penelitian ini adalah untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas penyusunan diagnosa dengan menggunakan SIM secara continue dan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dampak SIM dalam jangka panjang.