Daftar Isi:
  • Riskesdas 2007 melaporkan bahwa 89% anak di bawah 12 tahun mengalami karies, dengan indeks DMF-T 4,85. Menurut Riskesdas 2008, Jawa Timur mengalami prevalensi penyakit gigi dan mulut sebesar 20,3%. Akan tetapi perilaku menyikat gigi yang baik dan benar di Kota Malang menurun dari 5,1% menjadi 2,3%. Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama yang dikenal anak karena dari keluarga anak dibentuk perilaku dan kepribadiannya sehingga anak bertumbuh dan berkembang secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor sosio-ekonomi ibu dengan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak. Studi analisis survey dengan pendekatan survey analytic cross sectional dilakukan terhadap siswa beserta ibu masing-masing siswa. Sampel dipilih menggunakan stratified random sampling pada perwakilan kelas 2-5 yang merepresentasikan usia 7-12 tahun. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah skor perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak usia 7-12 tahun di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Percobaan 2 Kota Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sosio-ekonomi ibu, yaitu tingkat pendidikan, pekerjaan, dan tingkat pendapatan keluarga tidak berhubungan secara signifikan dengan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak usia 7-12 tahun di SDN Percobaan 2 Kota Malang (Spearman, α>0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar siswa lebih meningkatkan kepedulian terhadap perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, salah satunya dengan pengetahuan makanan dan minuman kariogenik.