Hubungan Antara Intake Ca (Calcium) dengan Tekanan Darah pada Wus (Wanita Usia Subur) Penderita Tekanan Darah Tinggi di Wilayah Kecamatan Kedungkandang Kota Malang
Daftar Isi:
- Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke. Ada beberapa faktor penyebab tekanan darah tinggi, diantaranya konsumsi natrium berlebih, kurangnya aktifitas fisik, status gizi lebih, bertambahnya usia, merokok, kurangnya asupan kalium, kurangnya asupan kalsium, dan lain-lain. Faktor penyebab tekanan darah tinggi yang dapat dimodifikasi untuk menjaga tekanan darah agar tetap stabil yaitu pengaturan diet seperti membatasi konsumsi natrium, asupan kalsium, kalium, dan magnesium yang adekuat, serta melakukan aktifitas fisik secara teratur. Jika kadar kalsium kurang dalam tubuh dapat menyebabkan regulasi kalsium dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler tidak stabil. Homeostasis ion Ca2+ yang tidak stabil dapat meningkatkan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Intake kalsium terhadap tekanan darah pada Wanita Usia Subur suku Madura di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Desain penelitian ini bersifat cross sectional. Responden dipilih secara purposive sampling (n=48). Intake kalsium diperoleh dari Weighed Food Record pada satu hari kerja dan satu akhir pekan. Tekanan darah diukur menggunakan sphygmomanometer digital. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Spearman Rank Correlation karena distribusi data tidak normal. Hasil uji univariat Intake kalsium, median 164,45 (51,32-516,88) mg. Dari hasil uji statistik menunjukkan antara intake kalsium dengan tekanan darah sistolik bernilai p = 0,859 (p > 0,05) dan antara intake kalsium dengan tekanan darah diastolik bernilai p = 0,107 (p > 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak adanya hubungan yang signifikan antara intake kalsium dengan tekanan darah sistolik maupun diastolik.