Daftar Isi:
  • Gizi merupakan faktor penting untuk menentukan kualitas pertumbuhan dan perkembangan balita. Dimana, Balita mengalami masa transisi yaitu terjadi perubahan pola makan. Status gizi balita dipengaruhi oleh pola pengasuhan. Sementara di Kecamatan Babadan sebagian besar wanita bekerja sebagai TKW di luar negeri, sehingga pengasuhan digantikan ayah, nenek atau bibi. Pengasuhan harus memperhatikan pola makan karena balita rentan kekurangan gizi. Selain itu, pengetahuan gizi diperlukan untuk menentukan kebiasaan makan balita. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan gizi pengasuh dan pola makan balita terhadap status gizi balita anak TKW di Kecamatan Babadan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah balita anak TKW usia 2-5 tahun diasuh pengasuh dan tinggal di Kecamatan Babadan dengan sampel sebanyak 86 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan perhitungan status gizi yang diukur menurut indikator BB/TB, TB/U dan BB/U. Analisis data menggunakan uji Spearman tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan tingkat pengetahuan gizi pengasuh dengan status gizi balita indikator BB/TB, TB/U dan BB/U memiliki nilai p= 0,857, 0,657 dan 0,977. Hubungan pola makan dengan status gizi indikator TB/U dan BB/U memiliki nilai p= 0,395 dan 0,367, tetapi pola makan dengan status gizi indikator BB/TB nilai p= 0,021. Maka disimpulkan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan gizi pengasuh dengan status gizi balita, tidak ada hubungan pola makan dengan status gizi balita menurut indikator TB/U dan BB/U tetapi ada hubungan positif pola makan dengan status gizi balita menurut indikator BB/TB.