Pengaruh Infeksi Mycobacterium tuberculosis Strain H37RV terhadap Perubahan Jumlah Ekspresi Erythropoietin pada Sel Jaringan Otak Mencit
Daftar Isi:
- Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri bentuk batang (basil) dengan nama Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis ditularkan melalui air ludah atau dahak penderita yang mengandung bakteri tuberkulosis. Orang sehat yang menghirup udara yang terkontaminasi dahak dari penderita dengan bakteri tuberkulosis kemudian akan jatuh sakit. Bakteri tuberkulosis kemudian akan membentuk fokus primer/fokus Ghon pada paru-paru orang tersebut. Fokus primer nantinya dapat pecah dan masuk ke peredaran darah dan/atau limfe ke seluruh tubuh. Bila bakteri dapat bertahan hidup, bakteri tuberkulosis bisa masuk ke sistem saraf pusat terutama otak. Infeksi tuberkulosis bisa hidup dalam mikroglia karena bersifat aerob intraseluler. Mikroglia, yakni jenis makrofag yang ada di CNS, bertugas untuk memfagositosis atau membunuh bakteri tuberkulosis. Apabila bakteri tuberkulosis masih dapat hidup dalam mikroglia, mikroglia akan bertindak sebagai APC (Antigen Presenting Cell) yang akan mempresentasikan antigen bakteri tuberkulosis yang diinggesti dan mengeluarkan IL (Interleukin)-12 ke sel T CD4+ naif. Sel T CD4+ naif nantinya akan teraktivasi dan mengeluarkan IFN Ϫ yang berfungsi untuk mengaktivasi mikroglia dengan bakteri tuberkulosis yang ada di dalamnya. Mikroglia yang teraktivasi ini akan menghasilkan sejumlah sitokin, diantaranya EPO. EPO terbukti memiliki peranan penting dalam infeksi tuberkulosis di otak. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana ekspresi EPO pada jaringan otak mencit yang tidak terinfeksi tuberkulosis, terinfeksi tuberkulosis dengan masa inkubasi 8 minggu, dan terinfeksi tuberkulosis dengan masa inkubasi 16 minggu. Penelitian ini membandingkan jumlah ekspresi EPO pada 3 kelompok sampel dengan perlakuan seperti yang telah disebutkan. Pengamatan ekspresi EPO pada jaringan sel otak mencit dilakukan dengan metode pewarnaan imunohistokimia yang dilihat pada mikroskop dengan perbesaran 400x. Sel otak yang mengekspresikan EPO akan berwarna coklat pada inti, sitoplasma, dan dinding sel. Hasil yang diperoleh adalah ekspresi EPO meningkat pada masa inkubasi 8 dan 16 minggu