Analisis Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Ikan Swanggi (Priacanthus Sp) Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (Ppn) Brondong Lamongan Jawa Timur
Main Author: | Purwaningsih, Sari Tirta |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12528/ |
ctrlnum |
12528 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/12528/</relation><title>Analisis Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Ikan
Swanggi (Priacanthus Sp) Di Pelabuhan Perikanan Nusantara
(Ppn) Brondong Lamongan Jawa Timur</title><creator>Purwaningsih, Sari Tirta</creator><subject>597.7 Perciformes</subject><description>Ikan swanggi merupakan ikan demersal yang termasuk dalam tipe
perikanan multi gear, dimana dalam satu spesies ikan dapat ditangkap dengan alat
tangkap dengan menggunakan berbagai jenis alat tangkap. Potensi sumberdaya
perikanan memanfaatkan potensi tersebut melalui usaha penangkapan.
Berdasarkan laporan tahunan PPN Brondong produksi ikan swanggi di PPN
Brondong berkembang secara fluktuatif, dilihat dari data statistik PPN Brondong
nilai produksi ikan pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 1,81 %.
Sedangkan standart produksi ikan yang didaratkan untuk Pelabuhan Perikanan
Nusantara (Tipe B) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2006
tentang klasifikasi Pelabuhan Perikanan adalah sebesar 30 ton per hari. Sehingga
dapat dikatakan bahwa produksi ikan swanggi di Pelabuhan Perikanan Nusantara
(PPN) Brondong sangat tinggi. Oleh karena itu pengelolaan berkelanjutan
sumberdaya ikan swanggi perlu dilakukan
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi lestari sumberdaya
ikan swanggi di perairan Lamongan, mengetahui status pemanfaatan sumberdaya
ikan swanggi, serta menentukan strategi pengelolaan sumberdaya ikan swanggi
di perairan Lamongan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Analisis Keberlanjutan ekologi yang digunakan adalah model surplus produksi
melalui pendekatan equilibrium state model yaitu Schaefer Fox dan non
equilibrium state model yaitu Walter Hilborn.
Jenis alat tangkap yang dominan menangkap ikan swanggi di perairan
Lamongan adalah alat tangkap dogol. Berdasarkan hasil perhitungan dari analisis
model surplus produksi ikan swanggi (Priacanthus sp) didapatkan hasil Rsquare
tertinggi pada model Fox yaitu sebesar 0.83167863. Nilai koefisieen korelasi
sebesar 0.83167863 berarti 83%, perubahan dari effort dipengaruhi oleh
perubahan nilai CpUE. Sedangkan 17% perubahannya dipengaruhi oleh variabel
lainnya. Sehingga model paling cocok digunakan untuk pengelolaan sumberdaya
berkelanjutan adalah model Fox. Sehingga diperoleh nilai Fmsy sebesar 7.190
trip/tahun, nilai Ymsy sebesar 15.130 berarti ton/tahun dan JTB sebesar 12.104
ton/tahun dengan tingkat pemanfaatan 108% pada status over exploited.
Status pemanfaatan sumberdaya ikan swanggi (Priacanthus sp) di
Perairan Lamongan, Jawa Timur berada pada status over exploited, dimana pada
kondisi ini penangkapan ikan swanggi telah melebihi batas yang ditentukan. Jika
penangkapan dilakukan terus menerus maka akan terjadi penurunan stok.
Sehingga diperlukannya pengendalian upaya penangkapan ikan serta penentuan
jumlah unit penangkapan ikan diperbolehkan.</description><date>2018-06-08</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Purwaningsih, Sari Tirta (2018) Analisis Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Ikan Swanggi (Priacanthus Sp) Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (Ppn) Brondong Lamongan Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FPR/2018/306/051804706</relation><recordID>12528</recordID></dc>
|
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview |
author |
Purwaningsih, Sari Tirta |
title |
Analisis Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Ikan
Swanggi (Priacanthus Sp) Di Pelabuhan Perikanan Nusantara
(Ppn) Brondong Lamongan Jawa Timur |
publishDate |
2018 |
topic |
597.7 Perciformes |
url |
http://repository.ub.ac.id/12528/ |
contents |
Ikan swanggi merupakan ikan demersal yang termasuk dalam tipe
perikanan multi gear, dimana dalam satu spesies ikan dapat ditangkap dengan alat
tangkap dengan menggunakan berbagai jenis alat tangkap. Potensi sumberdaya
perikanan memanfaatkan potensi tersebut melalui usaha penangkapan.
Berdasarkan laporan tahunan PPN Brondong produksi ikan swanggi di PPN
Brondong berkembang secara fluktuatif, dilihat dari data statistik PPN Brondong
nilai produksi ikan pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 1,81 %.
Sedangkan standart produksi ikan yang didaratkan untuk Pelabuhan Perikanan
Nusantara (Tipe B) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2006
tentang klasifikasi Pelabuhan Perikanan adalah sebesar 30 ton per hari. Sehingga
dapat dikatakan bahwa produksi ikan swanggi di Pelabuhan Perikanan Nusantara
(PPN) Brondong sangat tinggi. Oleh karena itu pengelolaan berkelanjutan
sumberdaya ikan swanggi perlu dilakukan
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi lestari sumberdaya
ikan swanggi di perairan Lamongan, mengetahui status pemanfaatan sumberdaya
ikan swanggi, serta menentukan strategi pengelolaan sumberdaya ikan swanggi
di perairan Lamongan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Analisis Keberlanjutan ekologi yang digunakan adalah model surplus produksi
melalui pendekatan equilibrium state model yaitu Schaefer Fox dan non
equilibrium state model yaitu Walter Hilborn.
Jenis alat tangkap yang dominan menangkap ikan swanggi di perairan
Lamongan adalah alat tangkap dogol. Berdasarkan hasil perhitungan dari analisis
model surplus produksi ikan swanggi (Priacanthus sp) didapatkan hasil Rsquare
tertinggi pada model Fox yaitu sebesar 0.83167863. Nilai koefisieen korelasi
sebesar 0.83167863 berarti 83%, perubahan dari effort dipengaruhi oleh
perubahan nilai CpUE. Sedangkan 17% perubahannya dipengaruhi oleh variabel
lainnya. Sehingga model paling cocok digunakan untuk pengelolaan sumberdaya
berkelanjutan adalah model Fox. Sehingga diperoleh nilai Fmsy sebesar 7.190
trip/tahun, nilai Ymsy sebesar 15.130 berarti ton/tahun dan JTB sebesar 12.104
ton/tahun dengan tingkat pemanfaatan 108% pada status over exploited.
Status pemanfaatan sumberdaya ikan swanggi (Priacanthus sp) di
Perairan Lamongan, Jawa Timur berada pada status over exploited, dimana pada
kondisi ini penangkapan ikan swanggi telah melebihi batas yang ditentukan. Jika
penangkapan dilakukan terus menerus maka akan terjadi penurunan stok.
Sehingga diperlukannya pengendalian upaya penangkapan ikan serta penentuan
jumlah unit penangkapan ikan diperbolehkan. |
id |
IOS4666.12528 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2018-11-22T01:36:46Z |
last_indexed |
2021-10-28T06:48:30Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751453683381436416 |
score |
17.538404 |