Daftar Isi:
  • Perusahaan Pembangunan Konstruksi bertujuan membangun proyek apartemen di Surabaya. Dalam perencanaannya, proyek ini membangun 3 tower yang berada pada satu podium. Awal pembangunan proyek ini direncanakan pada Agustus 2017, namun hingga bulan November 2017 masih belum dibangun. Pada bulan November, seharusnya progres dari proyek pembangunan apartemen sebesar 40% untuk aktivitas Bored Piled, tetapi kondisi aktual dari proyek masih mencapai 0%. Keterlambatan ini dikarenakan adanya proses pentahapan ulang oleh tim planning. Yaitu dengan merencanakan kembali tahap pambangunan apartemen akan dibangun secara parallel dengan 3 tower langsung atau sequence dengan 1 tower terlebih dahulu. Dalam pembangunan proyek ini akan mendapatkan penalti jika pengerjaan proyek melebihi waktu yang telah disepakati. Penjadwalan proyek dengan strategi sequence memiliki durasi 1135 hari dan selesai pada 11 Mei 2021 yang artinya melebihi deadline. Sehingga butuh dibentuk strategi yang tepat untuk mengejar waktu penyelesaian proyek apartemen. Penelitian ini bertujuan untuk mempercepat proses pembangunan proyek dengan cara menjadwalkan kembali schedule yang sudah direncanakan agar dapat mengejar waktu untuk penyerahan unit apartemen kepada costumer. Dalam strategi sequence diselesaikan dengan percepatan proyek yaitu menambahkan jam kerja lembur selama 2 jam per hari pada aktivitas yang berada di lintasan kritis. Dalam strategi parallel, penjadwalan proyek memiliki durasi 930 hari dan selesai pada 19 0ktober 2020 namum memiliki keterbatasan resource karena dalam strategi ini membangun 3 tower secara parallel. Terdapat 9 aktivitas yang menimbulkan konflik penggunaan sumber daya, yaitu aktivitas E2, MEP2, MEP3, MEP4, MEP5, E5, A19, A23, dan MEP8. Untuk aktivitas MEP2, MEP3, MEP4 dan MEP5 diselesaikan dengan menambahkan jumlah pekerja mechanical electrical (ME) sebanyak 46 orang. Untuk aktivitas E2, E5, A19, A23, dan MEP8 diselesaikan dengan menggeser waktu mulai aktivitas. Berdasarkan penyelesaian tersebut, pada strategi sequence mengalami peningkatan estimasi biaya sebesar Rp 12.994.731.250. Total biaya pembangunan proyek apartemen dengan strategi sequence menjadi Rp 370.711.140.572. Setelah mengalami percepatan, strategi sequence memiliki durasi 807 hari dan selesai pada tanggal 17 Juni 2020. Dalam strategi parallel menimbulkan penambahan biaya sebesar Rp 640.800.000. Total biaya untuk proyek pembangunan apartemen dengan strategi parallel sebesar Rp Rp 360.941.209.322. Setelah mengalami pergeseran, penjadwalan proyek pada strategi parallel selesai pada 24 Desember 2020 dengan durasi 996 hari. Artinya penjadwalan proyek dengan strategi parallel tidak melewati deadline. Kriteria pemilihan strategi berdasarkan penambahan biaya yang paling minimal serta tidak melewati batas toleransi tambahan 6 bulan setelah Oktober 2020. Berdasarkan hasil penjadwalan proyek dengan strategi parallel dan sequence, penambahan biaya yang paling minimal terdapat pada strategi parallel. Strategi parallel juga tidak melewati deadline yang telah ditentukan yang jatuh pada bulan April 2021 (6 bulan setelah Oktober 2020). Artinya dalam penelitian ini, strategi parallel merupakan strategi yang dipilih.