Hubungan Total Asupan Lemak, Lemak Jenuh dan Tidak Jenuh dengan Status Gizi Remaja di SMP Negeri 1 Bandung
Daftar Isi:
- Pola makan dengan asupan tinggi lemak, terutama lemak jenuh yang tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang baik akan meningkatkan risiko obesitas. sedangkan asupan lemak tidak jenuh yang tinggi dapat menurunkan risiko obesitas. Kelompok umur remaja merupakan kelompok umur yang beresiko untuk mengalami kejadian status gizi lebih dan obesitas. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan total asupan lemak, lemak jenuh dan tidak jenuh dengan status gizi remaja di SMP Negeri 1 Bandung. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu cross sectional. sampel dipilih dengan cara Purposive Sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. jumlah responden pada penelitian ini yaitu sebanyak 68 orang responden. variabel yang diukur yaitu total asupan lemak, lemak jenuh, lemak tidak jenuh dan status gizi. hasil dari uji korelasi Spearman, diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara total asupan lemak (p = 0,232 > α), asupan lemak jenuh (p = 0,444 > α) dan asupan lemak tidak jenuh (p = 0,650 > α) dengan status gizi remaja di SMP Negeri 1 Bandung. hal tersebut dapat disebabkan karena adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi status gizi remaja seperti masa pubertas, tingkat aktivitas fisik, dan asupan serat. berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan untuk meneliti faktor-faktor lain seperti tingkat asupan serat yang dapat memengaruhi status gizi remaja.