Hubungan Beban Kerja dan Konflik Peran Ganda dengan Stres Kerja Perawat Wanita di IRNA RS dr. Soepraoen Kota Malang
Daftar Isi:
- Pekerja kesehatan rumah sakit yang terbanyak adalah perawat yang berjumlah sekitar 60% dari tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit. Sehingga berisiko memiliki beban kerja berlebih yang bisa berdampak timbulnya stres kerja. Tenaga perawat didominasi oleh wanita yang secara otomatis mengalami peran ganda yaitu bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan keluarganya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja dan konflik peran ganda dengan stres kerja perawat wanita di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RS dr. Soepraoen Kota Malang. Penelitian ini merupakan cross sectional study dan metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat wanita di instalasi rawat inap yang berjumlah 35 responden. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat korelasi positif antara beban kerja dengan stres kerja perawat wanita di IRNA RS dr. Soepraoen dengan nilai r = 0,600 dan p value = 0,000; (2) terdapat korelasi positif antara konflik peran ganda dengan stres kerja perawat wanita di IRNA RS dr. Soepraoen dengan nilai r = 0,427 dan p value = 0,010. Jadi kesimpulannya, semakin meningkat beban kerja dan konflik peran ganda seorang perawat, maka stres kerjanya juga meningkat. Saran bagi rumah sakit perlunya meningkatkan manajemen ketenagaan, sehingga tidak terjadi beban kerja berlebih yang bisa berdampak timbulnya stres kerja pada perawat. Dan perawat juga harus mampu manajemen waktu antara waktu pekerjaan dengan waktu bersama keluarga.