Daftar Isi:
  • Kecepatan Penanganan Pasien Di Rumah Sakit Dalam Memberikan Terapi Fibrinolitik Merupakan Prediktor Penting Terhadap Luas Infark Dan Outcome Pasien. Jika Terjadi Keterlambatan, Maka Akan Terjadi Kegagalan Terapi Yang Menimbulkan Infark Berulang Sehingga Berpengaruh Terhadap Tingginya Angka Mortalitas Pasien Dengan Infark Miokard. Tujuan Dari Penelitian Ini Adalah Mengetahui Hubungan Keterlambatan Pemberian Terapi Fibrinolitik Dengan Kejadian Infark Berulang Pada Pasien Infark Miokard Di Rsud Dr. Saiful Anwar Malang. Penelitian Ini Menggunakan Teknik Purposive Sampling Dengan Subjek Pasien Stemi Yang Datang Ke Rsud Dr. Saiful Anwar Malang Dari Januari Sampai Desember 2014. Data Diperoleh Dari Catatan Medik Pasien Stemi Dengan Indikasi Terapi Fibrinolitik. Keterlambatan Pemberian Terapi Fibrinolitik Dihitung Dari Waktu Antara Pasien Datang Ke Igd Sampai Mendapatkan Terapi Fibrinolitik. Rata-Rata Waktu Pemberian Terapi Fibrinolitik Dalam Penelitian Ini Adalah 82,5 Menit. Terdapat 48 Kasus Pasien Stemi Dengan 79% Adalah Laki-Laki (54,8 ± 8,4 Tahun). Sebesar 68,75% Pasien Mendapatkan Terapi Fibrinolitik > 30 Menit Dan Mengalami Infark Berulang. Keterbatasan Penelitian Ini Adalah Kesulitan Menilai Onset Gejala Nyeri Dada Dan Waktu Kecepatan Datang Ke Rumah Sakit Serta Perkembangan Pasien Untuk Mengetahui Kejadian Infark Berulang. Kesimpulan Dari Penelitian Ini Adalah Terdapat Hubungan Yang Signifikan Antara Waktu Pemberian Terapi Fibrinolitik Dengan Kejadian Infark Berulang