Daftar Isi:
  • Perilaku Cuci Tangan Dapat Diartikan Sebagai Tindakan Perawat Untuk Menggosok Tangan Dengan Sabun Secara Bersama Seluruh Kulit Permukaan Tangan Dengan Kuat Dan Ringkas Sesuai Dengan Prosedur. Perilaku Ini Dipengaruhi Oleh Banyak Faktor Diantaranya Yakni Sikap Perawat Dan Adanya Supervisi Ruangan. Erat Hubungan Antara Sikap Dan Supervisi Terhadap Kepatuhan Penerapan Perilaku Karena Keduanya Merupakan Faktor Penentu. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Hubungan Antara Sikap Perawat Dan Supervisi Ruangan Terhadap Perilaku Penerapan Cuci Tangan.Penelitian Ini Dilakukan Di Rs. Islam Sakinah Mojokerto Dan Merupakan Penelitian Kuantitatif Dengan 3 Variabel Yaitu Sikap Perawat, Supervisi Ruangan Dan Perilaku Penerapan Cuci Tangan. Tehnik Sampling Yang Digunakan Adalah Purposive Sampling. Jumlah Sampel Yang Dianalisis Sebanyak 33 Perawat. Tehnik Analisis Menggunakan Analisis Rho Spearmen Berdasarkan Hasil Penelitian, Diperoleh Hasil Bahwa Uji Korelasi Antara Sikap Perawat Dan Perilaku Penerapan Cuci Tangan Menghasilkan Signifikasi (P-Value) Pada Taraf Signifikansi 5% Sebesar 0,000 (0,000<0,05) Dengan Nilai R Hitung= 0,727 > R Tabel = 0,3338 Untuk Sikap Dengan Cuci Tangan Sabun, Nilai R Hitung= 0,794 > R Tabel = 0,3338 Untuk Sikap Dengan Cuci Tangan Antiseptik Dan Nilai R Hitung= 0,847 > R Tabel = 0,3338 Untuk Sikap Dengan Cuci Tangan 5 Momen. Sedangkan Uji Korelasi Antara Supervisi Ruangan Dengan Perilaku Penerapan Cuci Tangan Menghasilkan Signifikansi (P-Value) Pada Taraf Signifikansi 5% Sebesar 0,000 (0,000<0,05) Dengan Nilai R Hitung=0,813 > R Tabel = 0,3338 Untuk Supervisi Dengan Cuci Tangan Sabun, Nilai R Hitung=0,870 > R Tabel = 0,3338 Untuk Supervisi Dengan Cuci Tangan Antiseptik Dan Nilai R Hitung=0,920 > R Tabel = 0,3338 Untuk Supervisi Dengan Cuci Tangan 5 Momen. Dari Hasil Analisa Data Dapat Ditarik Kesimpulan Bahwa Ada Hubungan Antara Sikap Perawat Dan Supervisi Ruangan Terhadap Perilaku Penerapan Cuci Tangan.