Daftar Isi:
  • Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu penyakit kronis yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) dan dikarenakan oleh resistensi insulin atau defisiensi insulin, sehingga menyebabkan terjadinya lambatnya proses penyembuhan luka. Produksi sitokin proinflamasi yang berlebihan, penurunan TGF-β1, peningkatan jumlah makrofag dan neutrofil dapat menjadi salah satu karakteristik adanya keterlambatan penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak cumi-cumi terhadap kadar TNF-α serum, kadar TGF-β1 serum, jumlah makrofag, jumlah neutrofil, dan eritema. Penelitian menggunakan metode Randomized Posttest Only Controlled Group Design dilakukan terhadap tikus Galur Wistar. Hewan coba dibagi menjadi 6 kelompok berupa luka normal dan diabetes dengan diet standar, pemberian suplemen chitosan, ekstrak cumi-cumi secara oral satu kali sehari, dua kali sehari, dan dua hari sekali. Kadar TNFα dan TGFβ 1 diamati melalui metode ELISA, makrofag dan neutrofil menggunakan pewarnaan H&E, eritema dihitung menggunakan program Corel Photo-Paint X6, dan dianalisis statistika dengan menggunakan uji One-Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak cumi-cumi efektif dalam menurunkan kadar TNF-α serum, jumlah makrofag, dan jumlah neutrofil. Namun tidak mempengaruhi penurunan eritema dan peningkatan kadar TGF-β1 serum.