Pengaruh Pemberian Bubuk Daun Katuk (Sauropus adrogynus L. Merr) Terhadap Kadar Superoxide Dismutase (SOD) Jaringan Hepar Tikus Wistar Yang Diberi Diet Aterogenik
Daftar Isi:
- Perlemakan Hati Non-Alkoholik adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan endapan lemak dalam hati, meskipun orang tersebut minum sedikit alkohol atau tidak sama sekali. Salah satu faktor risiko utama Perlemakan Hati Non-Alkoholik adalah dislipidemia. Dislipidemia yaitu kelainan fraksi lipid yang salah satunya ditandai dengan tingginya kadar TG (Trigliserida) di dalam sel hepatosit hepar yang melebihi batas normal. Bubuk daun katuk mengandung antioksidan berupa flavonoid, beta-karoten dan fitosterol yang mampu mengendalikan kadar trigliserida sehingga mencegah terjadinya Perlemakan Hati Non-Alkoholik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bubuk daun katuk terhadap kadar Superoksida Dismutase (SOD) jaringan hati tikus yang diberi diet aterogenik. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Randomized Post test Control Group, dilakukan pada 25 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi secara acak menjadi 5 kelompok. Kelompok pertama K (-) adalah tikus dengan diet normal (kontrol negatif), kelompok ke-2 K (+) diberi diet aterogenik (kontrol positif), dan 3 kelompok perlakuan (P1, P2 dan P3) yang diberi diet aterogenik dengan subtitusi bubuk daun katuk 6%, 9% dan 12%. Pemberian bubuk daun katuk diberikan secara per oral setiap hari selama 60 hari. Parameter yang diukur adalah kadar SOD jaringan hepar. Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar SOD tertinggi diperoleh pada kelompok P1 yaitu 11,13 ng/mL dan kadar SOD terendah diperoleh pada kelompok K (+) yaitu 8,13 ng/mL. Dapat disimpulkan bahwa pemberian bubuk daun katuk sebesar 6% berpengaruh meningkatkan kadar SOD jaringan hepar tikus putih dengan nilai p = 0,003 (p < 0,05)