Perbandingan Volume Sekresi Cairan Enterosit pada Lumen Usus Mencit Akibat Paparan S.dysenteriae, S.flexneri, S.boydii, dan S.sonnei dengan Melihat Perbedaan Berat Usus
Daftar Isi:
- Diare masih menjadi masalah kesehatan utama yang terjadi pada level global. Diare akibat infeksi Shigella spp. diperkirakan mencapai 164,7 juta kasus per tahun dalam lingkup internasional dan 1,1 juta kasus shigellosis berujung pada kematian. Jumlah persentase kasus disentri dengan hanya gejala diare cair yang melibatkan usus halus mencapai angka yang cukup signifikan daripada sindrom disentri. Diare cair adalah fase awal disentri yang terjadi dalam hitungan jam atau maksimal 1-2 hari setelah inkubasi 18-24 jam. Penelitian ini bermaksud membandingkan volume sekresi enterosit mencit untuk mengembangkan mekanisme pathogenesis dari Shigella yang dapat membantu landasan dalam penelitian mengenai shigellosis. Studi eksperimental dilakukan terhadap usus halus mencit. Sampel dipilih dengan cara proportional sampling untuk dibagi dalam lima kelompok, yaitu kelompok kontrol, paparan S.dysenteriae, S.flexneri, S.boydii, dan S.sonnei. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah berat usus setiap 5 menit selama 30 menit yang mewakili penambahan sekresi volume cairan enterosit usus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan volume sekresi enterosit usus halus mencit pada kelompok kontrol dengan kelompok paparan S.dysenteriae, dan pada kelompok paparan S.dysenteriae dengan S.flexneri, terdapat perbedaan yang bermakna. Sedangkan antara kelompok kontrol dengan masing-masing variabel paparan S.flexneri, S.boydii, dan S.sonnei tidak terdapat perbedaan bermakna (Anova, p<0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan volume diare cair akibat paparan S.dysenteriae dengan S.flexneri, S.boydii, S.sonnei selama 6 x 5 menit di lumen usus halus mencit juga dengan volume diare cair terbanyak didapatkan pada paparan S.dysenteriae.