Daftar Isi:
  • Candida albicans (C. albicans) merupakan penyebab paling umum infeksi jamur di tubuh manusia. Infeksi yang disebabkan oleh C. albicans sangat beragam, mulai dari infeksi superfisial kulit hingga infeksi sistemik yang mengancam nyawa. Jamur ini penyebab sekitar setengah dari seluruh mikosis akibat genus Candida yang disebut kandidiasis. Prevalensi penderita oral kandidiasis di Indonesia sejak Januari hingga Maret 2011 sejumlah 7.098 kasus. Meskipun pilihan terapi yang tersedia terbukti efektif, banyak penduduk Indonesia yang lebih memilih bahan alami untuk mengatasi kandidiasis. Hal ini disebabkan karena masyarakat Indonesia, terutama di luar perkotaan, cenderung skeptis terhadap obat-obatan kimia. Oleh karena itu, perlu dicari antifungi alami yang efektif. Penelitian ini akan menjadi langkah awal untuk membuktikan efektivitas antifungi ekstrak kulit jeruk purut terhadap Candida albicans secara in vitro. Studi eksperimental dilakukan terhadap Candida albicans isolate 1014 dengan metode dilusi agar. Kelompok perlakuan yaitu kelompok jamur yang diberi ekstrak kulit jeruk purut dengan dosis 2,5%, 5%, 7,5%, 10%, dan 12,5% Kelompok kontrol yaitu kelompok jamur yang tidak diberi ekstrak (dosis 0%). Dari hasil penelitian, KHM ditemukan pada konsentrasi 10%. Berdasarkan uji statistik, diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara dosis ekstrak kulit buah jeruk purut dengan pertumbuhan koloni Candida albicans (signifikansi < 0.01 pada uji Kruskall Walis). Selanjutnya, dari uji korelasi Spearman didapatkan bahwa ada hubungan yang sangat erat dan berkebalikan antara dosis ekstrak dengan pertumbuhan (nilai korelasi(r) = -0.979). Maka, dari penelitian ini bisa disimpulkan bahwa ekstrak kulit buah jeruk purut efektif sebagai antifungi terhadap Candida albicans. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui lebih lanjut dari potensi ekstrak kulit jeruk purut