Daftar Isi:
  • Salah satu metode evaluasi pendidikan yang berupa pretest berfungsi sebagai motivator belajar mahasiswa dan mempengaruhi komunikasi dalam proses belajar mengajar. Apabila mahasiswa telah belajar lebih giat maka dasar pengetahuan untuk diskusi Problem-Based Learning (PBL) lebih melekat pada pemahaman dan ingatan mereka. Pemahaman yang baik akan menjadikan mahasiswa memiliki perilaku berpikir kritis dan menjadi bekal dalam berkomunikasi pada proses PBL. Tujuan penelitian ini mengevaluasi penerapan pretest dalam diskusi kelompok PBL dalam meningkatkan kemampuan komunikasi dan berpikir kritis mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi FKUB. Penelitian ini menggunakan pre-experimental design dengan rancangan One group Pretest-Posttest Design. Sampel yang dipilih adalah mahasiswa PSPDG FKUB angkatan 2010 dan 2011 yang pernah mengikuti diskusi kelompok PBL tanpa pretest dan dengan pretest. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor berpikir kritis mahasiswa PSPDG FKUB sebelum diterapkan pretest ± 3,9759 dan setelah diterapkannya pretest ± 3,9424 dan rata-rata skor kemampuan komunikasi sebelum diterapkan pretest ± 4,1046 dan setelah diterapkannya pretest ± 4,0720. Analisa data menggunakan uji Paired T-Test menunjukkan nilai signifikansi berturut-turut 0,366 dan 0,339 pada kemampuan berpikir kritis dan komunikasi (p>0,05). Sehingga dapat disimpulkan tidak ada perbedaan bermakna antara kemampuan komunikasi dan berpikir kritis sebelum dan sesudah diterapkan pretest pada diskusi kelompok PBL pada angkatan 2010 dan 2011.